Kamis, 24 Mei 2018

MERUBAH LIMBAH MENJADI SENI

 Berawal dari keprihatinan penulis beberapa waktu lalu melihat banyaknya  limbah tongkol jagung yang dibuang atau dibakar, yang barang tentu ini justru dapat mencemari lingkungan. Penulis kemudian berfikir untuk memanfaatkan tongkol jagung itu menjadi benda yang memiliki nilai ekonomis.


 Dari sini, penulis mulai mencari banyak informasi dan referensi baik secara langsung maupun browsing melalui internet.  Dan akhirnya penulis memulai mengutak atik bonggol jagung yang diambil dari petani di daerah sekitar pinggiran kota Medan.

 Berawal dari mengajak beberapa teman, namun banyak yang menolak bahkan meremehkan, akhirnya penulis mendapatkan kawan seide untuk mulai membuat kerajinan dari tongkol jagung yang ada.
 Namun tidak segampang yang penulis pikirkan dan bayangkan, ternyata banyak kendala yang dihadapi untuk menjadikan tongkol jagung menjadi kerajinan yang ramah lingkungan, aman untuk dipajang dan bebas dari serangan jamur dan serangga.
   Tiada jemu-jemunya, penulis terus menggali ilmu dan referensi tentang tongkol jagung, termasuk browsing alamat-alamat pengerajin tongkol jagung di Indonesia.
Maka pada tanggal 5 Ramadhan 1439 H Alhamdulillah penulis dapat berkomunikasi dengan Master Bonggol Jagung yang berasal dari Bogor, Abanganda Eddie. Beliau banyak memberikan masukan, saran dan kritik membangun agar penulis tidak jenuh dan menyerah untuk menggeluti kerajinan tongkol jagung.

Berbekal modal hutang sana hutang sini, bersama kedua teman, penulis bisa menggelar pameran perdana di Ramadhan Fair Kota Medan 2018 dengan memajang puluhan hasil olahan kreasi dari Tongkol Jagung atas dorongan teman yang telah lama bergabung di Koperasi UMKM Kota Medan.
Dari kerajinan Tongkol Jagung yang dibuat, seperti lampu hias,  pigura, tempat tisu, talam  dan lainnya, yang paling banyak diminati lampu hias dan tempat tisu. Dibuat sesuai dengan ukuran yang dipesan. Karena masing-masing pemesan meminta ukuran berbeda-beda.

Semoga penulis bisa meneruskan apa yang telah diwejangkan oleh Abanganda Eddie dari Bogor. Amiin Ya Rabbal Alamiin. (AR)